Cara Memperbaiki Vga - Seringkali
dijumpai kasus kerusakan perangkat keras penghasil gambar yang satu
ini. Mulai dari paling sederhana seperti tampilan tidak sempurna hingga
paling parah berupa mati total. Namun adakah tips atau cara memperbaiki Vga laptop/Pc sederhana dan tentu saja mudah untuk dilakukan? Artikel berikut mungkin dapat dijadikan referensi.
VGA atau Video Graphics Adapter
merupakan salah satu perangkat keras komputer yang berfungsi
menerjemahkan tampilan ke layar monitor (sumber: anneahira).
Dari pengertian diatas tentu saja dapat
ditarik kesimpulan bahwa jika perangkat tersebut tidak berfungsi dengan
baik atau bahkan mengalami kerusakan parah, mengakibatkan tidak
tampilnya gambar/visual pada layar laptop atau Pc desktop.
Dari beberapa informasi yang dikumpulkan
bahwa kerusakan pada vga terutama disebabkan oleh faktor suhu panas
yang berlebihan. Jadi sangat disarankan untuk tetap menjaga performa
pendingin pada laptop atau Pc desktop agar umur pakai dari perangkat
tersebut lebih panjang.
Kembali ke pokok permbahasan, kali ini
studi kasusnya pada VGA laptop ASUS M50Sv yang saya gunakan sendiri.
Seri dari VGAnya yaitu Gforce 9500M Gs (dedicated).
Ketika sedang digunakan bermain games
berat tiba-tiba laptop mengalami Hang (mati) mendadak. Kemudian ketika
dicoba menghidupkan ulang ternyata gambar tampilan menjadi berserakan
dan tidak fokus (Artefak). Alhasil setelah di diagnosa tukang servis
ternyata VGA dinyatakan tutup usia dan harus diservis.
Proses servis dilakukan dengan merogoh
kocek senilai Rp300.000 rupiah, dan laptop kembali normal. Ketika
diamati pada bagian Vga yang diservis tersebut, mereka (Tukang servis)
hanya melakukan pemanasan pada Chip (IC).
Laptop kembali dapat dioperasikan dengan
normal ditambah rasa gembira karena tidak harus menebus Vga baru yang
nilainya berkisar Rp1.700.000 rupiah. Hitung-hitung lumayan dengan
asumsi nilai Laptop yang sudah berusia 3 tahun keatas.
Namun permasalahan kembali terulang
setelah laptop digunakan selama kurang dari satu minggu, layar kembali
bermasalah dengan tidak menampilkan gambar apapun.
Perburuan melalui Om Google pun
dilakukan, akhirnya menemukan sebuah forum komunitas penggila PC dimana
melakukan pembahasan seputar cara memperbaiki Vga laptop/Pc yang bermasalah.
Kesimpulan dari pembahasan tersebut, dituangkan dalam tulisan berikut :
Cara memperbaiki Vga
Prinsip Kerja :
Vga
akan dipanaskan dalam suhu tertentu, dengan asumsi kerusakan Vga
disebabkan oleh bola-bola timah pada kaki Ic yang sudah tidak bekerja
dengan baik. Dengan pemanasan diharapkan akan kembali memaksimalkan
fungsi dari timah- timah tersebut.
Hal ini seharusnya akan lebih maksimal
jika menggunakan Oven listrik, namun bagi yang tidak memilikinya dapat
menggunakan tehnik berikut.
Bahan yang diperlukan:
1. Vga laptop yang bermasalah/rusak
2. Cairan Siongka/Flug. Berupa cairan
yang berbahan damar biasa digunakan pada tehnisi handphone untuk
melumasi Ic yang dipanaskan. Bisa dibeli ditoko-toko repair ponsel.
Siongka |
3. Rantang atau mangkok besi/panci sebagai tempat memanaskan VGA
4. Kompor Gas
5. Alumunium Foil dari kertas rokok.
Langkah selanjutnya :
1. Siapkan bola-bola dari alumunium
foil, hal ini dimaksudkan untuk memberi jarak antara lantai panci dengan
Vga. Beri alas bola-bola tersebut pada keempat sudut Vga yang akan
dipanaskan.
2. Lumasi seluruh bagian Vga terutama
dibawah IC dengan cairan Siongka/Flug. Hal ini dimaksudkan untuk
mempermudah pencairan timah serta melindungi komponen Vga dari panas
berlebih.
3. Masukkan Vga yang telah diberi cairan siongka/flug serta telah dialasi dengan bola-bola alumunium foil kedalam panci.
4. Lakukan pemanasan dengan kompor gas,
pada proses ini sangat memerlukan kehatihatian. Jika gagal Vga akan
terbakar. Lakukan pemanasan dengan durasi 3 menit awal. kemudian coba
pasang pada perangkat dan lihat hasilnya.
Jika belum memberikan hasil coba kembali dengan menambah durasi pemanasan lebih lama, mulai dari 3 menit, 4 menit, 5 menit.
Tehnik diatas ternyata memberikan solusi yang Mujarab, hampir 4 bulan digunakan Vga tidak mengalami kendala apapun.
Penting :
1. Tehnik diatas hanyalah hasil
eksperimen penulis, belum bisa dipastikan memberikan hasil yang sama
dengan percobaan yang dilakukan rekan-rekan lain. Jadi resiko ditanggung
sendiri, alangkah baiknya mencoba eksperimen dengan perangkat yang
memang benar-benar sudah tidak terpakai (Lowrisk).
Selamat mencoba dan semoga berhasil.