Alas Purwo |
Lokasi
Taman Nasional Alas Purwo berada di Kec.Kalipuro, Kab.Banyuwangi, tepatnya di perlintasan jalur yang menghubungkan antara Banyuwangi dan Situbondo. Taman Nasional Alas Purwo berjarak hanya 5 km apabila dari arah Pelabuhan Ketapang, sedangkan dari Banyuwangi Anda harus menempuh jarak lebih kurang sekitar 14 km menuju ke arah utara.
Akses ke Alas Purwo
Alas Purwo |
Untuk Anda yang berasal dari kota Surabaya, dapat menempuh rute dari Surabaya – Jember lebih kurang akan memakan waktu tempuh sekitar 4 - 5 jam perjalanan. Dari Jember, lakukan perjalanan menuju ke Kec.Genteng berjarak sekitar 65 km, lalu melanjutkan perjalanan menuju ke Jajag – Srono – Muncar – Tegaldilmo dan Anda akan sampai di Taman Nasional Alas Purwo.
Untuk perjalanan ke Alas Purwo dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan pribadi, baik dengan mobil ataupun sepeda motor. Namun sayangnya bagi Anda yang tak mempunyai kendaraan pribadi, di sarankan untuk menyewa mobil pribadi, karena tidak ada akses kendaraan umum disini.
Taman Nasional Alas Purwo mempunyai luas sekitar 43.420 hektar dan ketinggian mencapai 322 m dpl. Alas Purwo sering disebut juga dengan TNAP yakni hutan dengan usia tertua yang ada di Pulau Jawa.
Alas Purwo |
Jenis fauna yang ada di Taman Nasional Alas Purwo antara lain macan tutul (Panthera pardus), rusa (Cervus timorensis), lutung (Trachypithecus auratus), banteng (Bos javanicus), kera abu-abu (Macaca fascicularis), ajag (Cuon alpinus), kijang (Muntiacus muntjak), babi hutan (Sus scrofa) dan biawak.
Selain itu di sini terdapat juga 236 spesies burung darat serta burung air. Beberapa macam burung yang ada di sini antara lain ayam hutan, rangkok (Buceros undulatus), kangkareng (Antracoceros coronatus), cekakak Jawa (Halcyon cyanoventris), dan merak (Pavo muticus).
Misteri Alas Purwo
Alas Purwo |
Alas Purwo juga dipandang sebagai situs penciptaan atau tanah awal mula. Di alas ini ada banyak sistus untuk tempat bersemedi. Pada setiap tanggal 1 suro, banyak masyarakat yang berbondong-bondong datang ke Taman Nasional Alas Purwo untuk melakukan ritual semedi atau bertapa.
Masyarakat sekitar Alas Purwo yakin atau percaya bahwa di sana terdapat istana jin, yang merupakan tempat berkumpulnya para jin dari seluruh Pulau Jawa. Cerita ini lebih diperkuat lagi dengan kondisi Alas Purwo yang masih belum terjamah. Dalam cerita sejarah, TN Alas Purwo juga merupakan tempat pelarian rakyat Majapahit dari penyebaran agama Islam.
Lokasi Menarik di Alas Purwo yang Bisa Dikunjungi:
1. Hutan Bambu
Hutan bambu meruapakan salah satu spot menarik yang akan Anda lewati bila ingin mengunjungi Gua Istana. Keadaan Hutan bambu ini masih sangat alami, sehingga hawanya terasa sejuk dan mengandung unsur magis.
Disini tidak ada pos penjagaan. Adapun Jenis bambu yang terdapat di sini adalah bambu jajang. Terlalu padatnya bambu yang ada di sini membuat Anda kadang harus menunduk untuk berjalan karena pohon bambu-bambu yang melengkung. Selain itu, hutan bambu ini juga seringkali digunakan sebagai lokasi untuk berfoto.
2. Pantai Triangulasi
Pantai Triangulasi berjarak kurang lebih 3 km dari Pura Giri Seloka. Pantai Triangulasi terbilang masih alami dengan pantai yang memiliki pasir putih dan hutan pantai yang banyak dipenuhi oleh pohon bogem dan nyamplung. Tak hanya itu, pemandangan sunset di pantai ini juga sangat cantik, sehingga banyak wisatawan berkunjung kesini untuk mengambil foto. Pantai ini tidak boleh digunakan untuk berenang karena sangat berbahaya.
3. Sadengan
Sadengan merupakan padang savana yang jaraknya sekitar 2 kilometer dari pintu masuk Taman Nasional Alas Purwo. Luas Sadengan sekitar 84 hektar yang di mana Anda akan disuguhi pemandangan ala Afrika. Ya, Ddi lokasi yang satu ini, Anda dapat menjumpai kawanan sapi, rusa, banteng dan bila beruntung Anda akan bisa melihat kawanan burung merak.
Anda tidak diperbolehkan untuk memasuki padang savana tanpa didampingi pemandu, oleh sebab itu di Sadengan dibangun menara pandang yang berfungsi untuk mengamati kehidupan satwa liar yang ada di padang savana. Menara pandang ini terbuat dari kayu ini yang terdiri dari tiga lantai, dan hanya petugas yang diperkenankan masuk ke dalam savana ini.
Jika Anda mempunyai hobi fotografi dan ingin memotret habitat satwa liar dari jarak dekat, Anda bisa meminta petugas untuk mengantar Anda memasuki area padang savana.
4. Pura Giri Seloka dan Situs Kawitan
Selain bisa melihat pemandangan flora dan fauna, rupanya di dalam TN Alas Purwo juga terdapat Situs Kawitan yang merupakan situs bekas peninggalan dari Kerajaan Majapahit. Sejak tahun 1968 situs ini digunakan untuk kegiatan keagamaan dan bahkan setiap tahun juga sering diadakan. Situs Kawitan ini terkenal sebagai tempat keramat dan dipercaya masyarakat sekitar bukan sembarang situs.
Menurut masyarakat yang berada di sana, di sekitar Situs Kawitan ada gapura-gapura gaib yang merupakan gapura Kerajaan Majapahit. Konon katanya untuk bisa melihat gapura gaib ini harus melakukan ritual Brata, yakni melakukan meditasi selama tiga hari tiga malam tanpa makan dan tanpa minum. Anda juga tidak boleh mempunyai amarah terhadap siapa pun. Bila Anda berhasil melakukan ritual ini maka Anda akan bisa melihat gapura tersebut lengkap dengan prajurit yang berlalu lalang.
Karena saking banyaknya ritual yang sering dilakukan di Situs Kawitan ini, maka dibangunlah Pura Giri Selaka dan Ppura ini digunakan oleh umat Hindu untuk melakukan acara keagamaan. Salah satunya adalah upacara pager Wesi yang dilakukan setiap 210 hari sekali.
5. Pantai Pancur
Pantai Pancur berada di dekat Pos pancur. Pos Pancur ini sendiri merupakan tempat pemberhentian terakhir Taman Nasional Alas Purwo bagi wisatawan yang ingin menuju Pantai G Land. Pantai yang memili warna pasir putih ini juga memiliki muara air tawar, yang dipercaya oleh masyarakat setempat berkhasiat untuk membuat awet muda. Pantai Pancur ini aman untuk digunakan bermain bersama anak tercinta.
6. Gua
Terdapat tiga gua yang ada di dalam Taman Nasional Alas Purwo ini yakni Gua Istana, Gua Mayangkoro dan Gua Padepokan. Salah satu gua yang paling banyak dikunjungi wisatawan adalah Gua Istana. Letaknya dekat dengan Pos Pancur. Sedangkan untuk Gua Mayangkoro dan Gua Padepokan merupakan gua yang dikeramatkan dan sering juga digunakan untuk semedi.