Getty Images
London -Dua pelatih terbaik Belanda akan berduel malam nanti. Guus Hiddink mengejek filosofi permainan Louis van Gaal yang mengutamakan penguasaan bola, bukannya cetak gol.
Pertemuan MU dengan Chelsea di Stamford Bridge pada Minggu (7/2/2016) malam WIB makan menjadi adu taktik dua pelatih Belanda, Hiddink dengan Van Gaal. Keduanya mempunyai rentang usia yang hampir sama, dengan Hiddink, 69, tiga tahun lebih tua ketimbang Van Gaal.
Kedua manajer itu juga sudah kenyang pengalaman membesut sebuah tim. Tapi Hiddink sama sekali tak memahami filosofi Van Gaal yang berfokus melulu kepada penguasaan bola, bukan cetak gol.
"Ada perbedaan pendekatan dan sudut pandang dalam sebuah pertandingan. Itu sudah semestinya," ucap Hiddink seperti dikutip Soccerway.
"Bukan hanya di Belanda, saat melihatball possession kemudian mengatakan:"Kami membuat 65, 67 dan 70 persen penguasaan bola lho. Tapi kemudian lawan mengatakan: "Kami tidak peduli seberapa tinggi penguasana bolanya, kami sudah cetak gol," ucap Hiddink seperti dikutip Soccerway.
"Itulah kenapa kita tak perlu melebih-lebihkan soal penguasaan bola. Justru dengan ball possesion itu apa yang bisa dilakukan kemudian. Banyak tim yang bisa mendominasi penguasaan bola, tapi apa yang bisa dilakukan dengan bolanya?
"Anda lebih senang bermain aman atau lebih senang menyerang secepatnya sebisa mungkin? Saya sih pilih yang kedua. Fans juga ingin menyaksikan apa yang ingin kami tonton--lebih banyak gol. Mereka juga senang kan kalau melihat tim bermain-main di kotak lawan. Pengaruh manajer dibutuhkan tapi kultur sepakbola Inggris juga harus terlihat," ujar dia.
Menilik statsitik yang dibuat, MU memang menjadi tim ketiga teratas dalam dominasi penguasaan bola. Rata-rata mereka membuat 57,3% per pertandingan. Tapi, MU hanya ada di urutan kesepuluh dalam mencetak gol.
Pertemuan MU dengan Chelsea di Stamford Bridge pada Minggu (7/2/2016) malam WIB makan menjadi adu taktik dua pelatih Belanda, Hiddink dengan Van Gaal. Keduanya mempunyai rentang usia yang hampir sama, dengan Hiddink, 69, tiga tahun lebih tua ketimbang Van Gaal.
Kedua manajer itu juga sudah kenyang pengalaman membesut sebuah tim. Tapi Hiddink sama sekali tak memahami filosofi Van Gaal yang berfokus melulu kepada penguasaan bola, bukan cetak gol.
"Ada perbedaan pendekatan dan sudut pandang dalam sebuah pertandingan. Itu sudah semestinya," ucap Hiddink seperti dikutip Soccerway.
"Bukan hanya di Belanda, saat melihatball possession kemudian mengatakan:"Kami membuat 65, 67 dan 70 persen penguasaan bola lho. Tapi kemudian lawan mengatakan: "Kami tidak peduli seberapa tinggi penguasana bolanya, kami sudah cetak gol," ucap Hiddink seperti dikutip Soccerway.
"Itulah kenapa kita tak perlu melebih-lebihkan soal penguasaan bola. Justru dengan ball possesion itu apa yang bisa dilakukan kemudian. Banyak tim yang bisa mendominasi penguasaan bola, tapi apa yang bisa dilakukan dengan bolanya?
"Anda lebih senang bermain aman atau lebih senang menyerang secepatnya sebisa mungkin? Saya sih pilih yang kedua. Fans juga ingin menyaksikan apa yang ingin kami tonton--lebih banyak gol. Mereka juga senang kan kalau melihat tim bermain-main di kotak lawan. Pengaruh manajer dibutuhkan tapi kultur sepakbola Inggris juga harus terlihat," ujar dia.
Menilik statsitik yang dibuat, MU memang menjadi tim ketiga teratas dalam dominasi penguasaan bola. Rata-rata mereka membuat 57,3% per pertandingan. Tapi, MU hanya ada di urutan kesepuluh dalam mencetak gol.