Perjalanan bisa ditempuh menggunakan kendaraan umum dengan menaiki mobil Elf jurusan Garut-Pameungpeuk seharga Rp. 20.000,- dan turun di Pasar Pameungpeuk. Lalu dilanjutkan dengan naik Pick Up menuju Pantai Shayangheula, yang tarifnya sekitar Rp. 5.000.
Dari pantai, perjalanan dilanjutkan menggunakan perahu dengan tarif sekitar Rp. 5.000 untuk sampai ke Pantai Santolo.
Perjalanan menuju Pantai Santolo harus dilalui dengan ekstra hati-hati. Karena, perjalanannya berkelok-kelok, sempit, curam, serta melewati hutan, kebun teh, dan jurang.
Ada dua alternatif nih sebagai contoh, untuk menuju Pantai Santolo:
Rute Normal lewat Garut Kota – Cikajang – Cikelet dan Pameungpeuk, bisa ditempuh dengan menggunakan Kendaran umum dari terminal Cicaheul (pakai Bis) atau terminal Leuwipanjang dengan Kendaraan ELF (minibus), membayar Rp. 35.000,- dan 4 – 5 jam perjalanan teman-teman sudah sampai di Pameungpeuk (Pantai Santolo), sedangkan untuk menggunakan kendaraan Pribadi (Mobil) akan menghabiskan BBM (Bensin) sekitar Rp. 75.000,- sampai Rp 100.000,- saja, sedangkan pakai Motor (BBM Pertamax hanya habis Rp. 25.000,- sampai 30.000,- saja).Menggunakan Rute Ciwidey – Cisewu – Bungbulang – Pameungpeuk jarak tempuh lumayan jauh dan belum ada kendaraan umum, tapi pemadangan disekitar lebih bagus, diperkirakan jarak tempuh kalau lewat rute ini sekitar 200 – 250 Km dan 7 Jam perjalanan.
Ada Apa Saja Di Pantai Santolo?
Pantai ini cukup dikenal di Garut dan merupakan daerah tujuan wisata. Kawasan Pantai Santolo merupakan berkumpulnya nelayan tradisional yang akan dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata yang indah. Juga merupakan daerah untuk kegiatan nelayan sebagai dermaga kapal ikan atau perahu yang ada di Pameungpeuk.Pantai Santolo merupakan pantai yang masih relatif tidak terlalu ramai, kumpulan batu-batu besar, dan laut biru menjadi pemandangan yang indah. Menikmati panorama pantai dan biota laut,merupakan aktivitas wisata yang dapat dilakukan. Tersedia juga sewaan perahu yang melayani wisatawan untuk menikmati deburan pantai ombak selatan yang cukup menantang.
Selain itu kita bisa menikmati hidangan makanan laut yang segar dengan sajian yang sederhana. Fasilitas yang dibutuhkan wisatawan cukup tersedia seperti losmen, kios-kios cinderamata dengan harga terjangkau. Bagi teman-teman yang ingin bermalam, di sekitar pantai tersedia banyak penginapan untuk bermalam. Harga sewanya pun terjangkau, sekitar Rp. 100.000,- hingga Rp. 200.000,- per hari. Pengalaman teman, ada penginapan rumah bambu yang letaknya di pinggir pantai. Harga non weekend Rp 75.000,- sedangkan harga weekend Rp 100.000,-. Tempatnya lumayan nyaman dengan kamar mandi dalam, lesehan menghadap pantai, dan tempat tidur berupa spring bed.
Bisa Makan Ikan Juga
Di pantai tersebut juga banyak yang menjual ikan laut dengan harga terjangkau. Harga ikan laut bervariasi, sekitar Rp. 20.000,- per ekor. Di sana teman-teman bisa langsung menyantap ikan tersebut atau membakarnya sendiri. Yang sedikit bermasalah di Pantai Santolo adalah tidak ada tempat makan yang murah. Ada baiknya teman-teman teliti harga dulu sebelum membeli jika tidak ingin ditembak harga. Di Pantai Santolo kepiting sangat jarang, kalaupun ada harganya mahal dan terkadang sudah dalam kondisi tidak segar. Komoditi laut yang paling banyak terdapat di Pantai Santolo adalah tongkol, layur, dan cumi. Jika ingin membeli ikan laut dalam kondisi yang masih segar pada pagi hari pergi ke tempat pelelangan ikan, tanya harga ikannya dan minta dimasakin sama yang jual.Jika teman-teman ingin menyaksikan pantai yang bening airnya, pergilah ke sisi kiri, naik perahu penyeberangan seharga Rp 2.000,-/orang. Di sisi pantai ini, airnya sangat bening, dangkal selutut, dan airnya cukup tenang. Menyusuri pantai kembali ke arah penyeberangan, terdapat jembatan, di sela-sela tiang yang menyangga jembatan, air laut mengalir dengan derasnya. Melewati jembatan ini, terdapat gundukan karang yang sangat besar, mirip dengan tanah lot.
Pantai Santolo berdekatan dengan kampung nelayan sehingga daratan yang berdekatan dengan pantai sangat khas dengan pemukiman nelayan, namun kondisi pantai yang berpasir putih kecoklatan cukup bersih dan memungkinkan untuk bermain-main di tepiannya. Kondisi pulau cukup asri namun sedikit kotor sedangkan pantainya penuh dengan karang sehingga ombak besar sudah pecah sebelum menyentuh bibir pantai serta di sekitar sini ada bendungan/jembatan tua, bangunan deteksi dini tsunami dan karang yang cukup besar berdiri di sekitar pantai. Kondisi pantai berkarang dan karang yang berdiri kokoh ini sedikit mirip dengan kondisi Pantai Tanjung Layar di Sawarna, Lebak, Banten.