
Alam
Nusa Tenggara Timur emang keren dan kaya warna ya travelers. Gak cuma
punya Pulau Lombok yang cantik dan Pulau Komodo yang ajaib, ada juga
Pulau Flores yang gak kalah menakjubkan. Bahkan pulau ini punya banyak
warna yang bikin liburanmu ke sini makin warna-warni. Tengok saja Pantai
Penggajawanya yang dipenuhi dengan bebatuan cantik warna-warni. Dan
kini waktunya kita buat nengok Gunung Kelimutu yang punya danau cantik
yang juga warna-warni loh travelers. Gunung yang berada di Desa Pemo,
Kecamatan Kelimutu, Flores ini termasuk dalam daftar gunung berapi yang
masih aktif.
Karenanya gunung ini diberi nama Kelimutu yang berasal dari
kata “keli” yang bermakna gunung dan “mutu” yang berarti mendidih. Di
puncak gunung ini pula terdapat danau yang juga bernama Kelimutu dan
merupakan danau kawah sebagai akibat dari aktifitas vulkanik Gunung
Kelimutu. Yang membuat danau kawah ini menarik adalah warnanya yang
berbeda pada masing-masing kawah, yakni merah, putih, dan biru.
Masing-masing warna punya cerita dan kepercayaan sendiri loh. Yuk baca
sampai akhir biar tahu apa saja ceritanya.

Danau
Kelimutu berada di ketinggian 1.631 meter dari permukaan laut dengan
luas mencapai 1.051.000 meter persegi. Sementara untuk volume airnya
terdiri dari 1.292 juta meter kubik. Dinding batu sempit setinggi 50-150
meter menjadi pembatas antara danau yang satu dengan danau yang lain.
Meski demikian dinding ini begitu mudah longsor dan cukup terjal dengan
kemiringan mencapai 70 derajat. Cerita di danau ini berkaitan dengan
kepercayaan yang dianut oleh masyarakat setempat. Menurut masyarakat
setempat, warna pada masing-masing danau memiliki arti dan kekuatan yang
berbeda, serta memiliki pengaruh yang besar bagi alam sekaligus sebagai
tempat tinggal para roh. Misalnya saja warna merah dikenal sebagai “
Tiwu Ata Polo”
yang berarti tempat berkumpulnya para jiwa orang-orang yang dimasa
hidupnya suka melakukan kejahatan. Kemudian danau yang berwarna putih
atau “
Tiwu Ata Mbupu” merupakan tempat berkumpulnya jiwa-jiwa
orang tua yang telah tiada. Dan yang terakhir adalah danau yan berwarna
biru yang juga disebut sebagai “
Tiwu Nuwa Muri Koo Fai” dan
merupakan atau tempat berkumpulnya jiwa muda yang telah meninggal. Di
danau yang berwarna biru ini pula kerap berganti-ganti warna sebagaimana
jiwa orang muda yang begitu menggelora. Karenanya setiap tahunnya
masyarakat sekitar Gunung Kelimutu melakukan upacara Pati Ka Du’a Batu
Ata Mata dengan memberikan sesaji berupa pinang, sirih, roko, nasi,
daging, dan juga tuak kepada penghuni danau. Tak hanya memberikan
sesaji, dalam upacara ini masyarakat juga melakukan tarian adat bernama
tau Gawi.

Terkait
dengan warna Danau Kelimutu sendiri, warna-warna masih bisa berubah
kapan saja. Namun tidak ada yang tahu secara pasti kapan perubahan warna
ini akan terjadi. Pertama kali ditemukan pada tahun 1915 oleh orang
Belanda bernama Van Such Telen, danau ini berwarna merah, putih, dan
biru, mirip dengan warna bendera Belanda. Kala disampaikan kepada
masyarakat setempat perihal danau yang dianggap angker oleh mereka,
mereka pun tak percaya. Namun kala melihat sendiri danau tersebut memang
berwarna merah, putih, dan biru. Danau ini pun kemudian beberapa kali
berganti warna. Misalnya saja di tahun 2013 lalu, danau yang berwarna
merah atau dikenal dengan nama danau Ata Polo berubah menjadi warna
coklat kemerahan. Sementara danau yang berwarna biru atau danau Nuwa
Mori Koo Fai berganti warna menjadi putih. Kedua danau ini sejak tahun
1915 telah berubah warna sebanyak 45 kali. Dan danau yang Ata Mbupu
berganti menjadi hitam dan telah berubah warna hanya 16-17 kali. Dan di
April 2015 lalu, Danau Kelimutu kembali berubah warna. Danau Nuwa Mori
Koo Fai berganti menjadi warna putih susu, danau Ata Polo berganti warna
menjadi merah, dan danau Ata Mbupu berganti menjadi hijau. Jadi kini
warna Danau Kelimutu menjadi merah, putih, dan hijau.

Para
ilmuwan menyimpulkan bahwa perubahan warna yang terjadi pada Danau
Kelimutu disebabkan oleh aktivitas vulkanik. Namun bagi masyarakat
sekitar Danau Kelimutu perubahan warna ini pertanda akan terjadi sesuatu
di bumi. Misanya perubahan warna yang terjadi pada tahun 1992 berkaitan
gempa yang terjadi di Flores. Sementara perubahan yang terjadi di tahun
2004 dikaitkan dengan tsunami di Aceh. Namun, terkait dengan berbagai
macam teori penyebab perubahan warna di Danau Kelimutu, danau ini memang
benar-benar misterius. Karena tidak ada yang bisa menyaksikan secara
langsung proses perubahan tersebut. Bahkan meski terlihat berwarn-warni,
air di danau ini kala diambil tetap saja berwarna bening. Hem … emang
penuuh warna deh nih danau

Oh
iya, satu lagi cerita dari Danau Kelimutu. Sejak 26 Februari 1992,
kawasan Kelimutu ditetapkan sebagai kawasan konservasi alam nasional.
Dimana terdapat sejumlah hutan di sekitar sini, mulai dari Dipterokarp
Bukit, Dipterokarp Atas, Montane dan juga Ericaceous. Umumnya penghuni
hutan di kawasan Kelimutu terdiri dari kesambi, cemara, dan tak
ketinggalan si bunga abadi, edelweiss. Untuk floranya ada rusa, babi
hutan, elang, ayam hutan, dan masih banyak lagi. Karena termasuk dalam
daftar tempat wisata andalan di Flores, sejumlah fasilitas telah
tersedia di sini.