Pada awal Maret 2004 lalu, Desa Panjalu di tetapkan menjadi salah satu
kawasan objek wisata oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal itu
merupakan apresiasi pemerintah terhadap daerah berpotensi dan
keturutsertaan pemerintah menjaga kebudayaan suatu daerah. Situ panjalu
merupakan salah satu Kawasan
Objek Wisata Religi yang di
padukan dengan kawasan cagar alam dan pemandangan yang asri. Selain itu,
adanya adanya pulau di tengah danau atau masarakat panjalu menyebutnya (
Nusa ) dan salah satu adat kebudayaan seperti
Upcara Nyangku di kawasan ini menjadi salah satu Daya tarik tersendiri untuk para pengunjung.
|
Gerbang Masuk Kawasan Wisata Situ Panjalu |
Ringkasan Sejarah Keberadaan Situ Lengkong Panjalu.
Menurut cerita sejarah panjalu, sekitar abad ke VII salah satu leluhur daerah panjalu bernama
Prabu Sanghyang Borosngora yaitu putra dari
Raja Panjalu yakni Prabu Sanghyang Cakra Dewa berkelana dengan tujuan untuk mencari ilmu pengetahuan
yang
sempurna dan bermanfaat untuk orang banyak atau rakyatnya, sehingga
sampailah di suatu tempat yang cukup gersang dan penuh dengan bebatuan.
ternyata tanah yang di injaknya itu adalah tanah suci mekah. disanalah
beliau belajar dan beroleh ilmu sejati yakni islam yaitu ilmu yang
membawa keselamatan dunia dan akhirat. stelah Prabu Sanghyang Borosngora
menguasai ilmu tersebut dengan sempurna, beliau pulang kembali ke
panjalu dengan membawa oleh oleh dari gurunya yakni
Baginda Ali r,a. sahabat Nabi besar kita
Muhammad SAW.
Oleh oleh tersebut berupa pakaian kehajian ( pakaian kesultanan pada
masa itu ), serta air zam zam yang dibawanya pada sebuah gayung yang
permukaanya bolong bolong pemberian ayahnya Prabu Sanghyang Cakra Dewa.
Dengan izin yang maha kuasa, ia dapat membawa air zm zam tersebut
ketempat asal beliau yakni panjalu. setibanya di panjalu di tumpahkanya
air zam zam tersebut di sebuah tempat yakni Pasir Jambu. dengan izin
Allah swt, air zam zam tersebut kemudian bertambah banyak dan berubah
menjadi sebuah danau yag kita kenal yakni Situ Lengkong Panjalu.
Ditengah danau terdapat sebuah pulau kecil yang di beri nama Nusa Gede,
dan hingga kini diyakini bahwa situ panjalu terjadi karna tumpahan air
zam zam yang di bawa Prabu Sanghyang Borosngora.
Warisan Budaya Upacara Adat NYANGKU Di Panjalu.
Di kawasan wisata Situ lengkong Panjalu ini memiliki sebuah tradisi yang
hingga kini masih selalu di jaga oleh masarakat panjalu yakni Upacara
Adat
Nyanku.
|
Prosesi Adat Nyangku |
Upacara Adat Nyangku adalah suatu rangkaian prosesi adat penyucian benda
benda pusaka peninggalan Prabu Sanghyang Borosngora dan para Raja
serta Bupati kerajaan panjalu yang tersimpan dan terjaga rapi di
pesucian Bumi alit. Kata Nyangku ini memiliki arti luas yaitu "Nyaangan
Laku" ( menerangi perilaku ). Kalimat pendek itu di Manifeskan masarakat
panjalu dalam sebuah upacara adat yang sakral dan unik.
Upacara Adat Nyangku ini biasanya di adakan setiap satu tahun sekali,
tepatnya pada bulan Maulud dalam kalender islam pada hari senin atau
hari kamis di akhir bulan Maulud. Pada prosesi ini, benda benda pusaka
itu di keluarkan dari tempat penyimpananya lalu di kirabkan menuju Nusa
Larang situ lengkong panjalu. Sesampainya di Nusa Larang, arak arakan
berhenti untuk menbacakan do'a. setelah iu bebda pusaka itu di arak
kembali dengan sangat hati hati ke tempat upacara dengan diiringi
tetabuhan Gembyung dan teriakan Solawat.
Puncak acara ritual ini dan sekaligus paling dinantikan para pengunjung
yakni membersihkan benda pusaka dengan air yang di ambil dari 9 mata air
yang berbeda dan di ambil dari daerah berbeda pula. dimulai dari pedang
Prabu sanghyang borosngora dan di lanjutkan dengan pusaka lainya.proses
pencucian benda pusaka dilakukan di atas panggung bambu yang di buat
husus untuk mencuci benda pusaka.
|
Pusaka Peninggalan Kerajaan Panjalu |
Pada tahap akhir setelah benda pusaka di cuci dan di olesi miyak kelapa
asli yang di buat husus untuk ritual ini, kemudian di bungkus kembali
dengan cara melilitkan janur atau daun kelapa muda kemudian di bungkus
kembali dengan 7 lapis kain putih dan di ikat dengan kain putih, setelah
itu dilanjut dengan mengeringkan benda pusaka dengan asap kemenyan dan
di arak kembali untuk di simpan ke tempat penyimpanannya yakni Bumi
Aliit.
Tradisi Nyanku ini konon telah dilaksanakan sejak jaman pemerintahan
Prabu Sanghyang Borosngora di kerajaan panjalu. Sang Prabu menjadikan
prosesi ini sebagai salah satu Syiar Islam bagi rakyat panjalu dan
sekitarnya.
|
Berlayar Di Situ Panjalu |
Selain Wisata Religi dan Tradisi adat atau Budaya yang sangat unik, di
Kawasan Wisata Situ Panjalu juga trdapat sarana hiburan keluarga seperti
Berperahu mengelilingi Pulau kecil di tengah danau, belanja aneka
kerajinan tangan dan mencicipi makanan Khas Panjalu. Jadi buat anda yang
hobi Traveling atau jalan jalan, jangan lupa sempatkan mampir ke
Kawasan Wisata Situ Lengkon Panjalu.